Puncak Binaiya merupakan dataran tertinggi yang membentang di Pulau Seram dan masuk ke dalam lingkup Taman Nasional Manusela yang mempunyai luas 189.000 ha. Taman nasional ini cukup unik karena membentang dari ketinggian 0-3.055 mdpl.
Pada tahun 1972 Taman Nasional Manusela dibagi menjadi dua. Pertama, daerah Wae Mual dengan luas 17.500 ha, yang meliputi hutan dataran rendah pada bagian utara. Flora yang hidup pada daerah ini adalah mangrove. Vegetasinya yaitu hutan damar(Agathis alba), Meranti(Shorea sp). Kedua, Wae Nua dengan luas 20.000 ha, yang mencakup perbukitan bagian tengah dan masuk ke dalam wilayah Kabupaten Kabipoto dan Markele. Pada tahun 1978 kedua daerah tersebut disatukan menjadi Taman Nasional Manusela.
Di taman nasional ini curah hujan rata-rata 2.000 mm/tahun. Musim hujan terjadi di sepanjang bulan November-April pada bagian utara hingga puncak Binaya. Musim kemarau terjadi di sepanjang bulan Mei-Oktober. Pendakian sebaiknya dilakukan pada musim kemarau dimana cuaca cendrung cerah dan frekwensi badai menurun.
Untuk mencapai Gunung Binaya, pendaki dapat memulai dari Ambon menuju Pelabuhan Tulehu. Dari sini perjalanan dilanjutkan dengan menyebrang laut menggunakan jasa speedboat atau kapal ferry menuju Pulau Seram, tepatnya ke Pelabuhan Wahai. Dari Wahai dilanjutkan ke Kanikeh dan menuju base camp 27, yang merupakan sebuah pondokan milik perusahaan kayu.
Di puncak pendaki dapat menikmati indahnya panorama Taman Nasional Manusela yang berbukit-bukit dan dihiasi deburan ombak nun jauh di sisi selatan di antara kabut tipis yang melintas.
Jalur Pendakian:
[ Ambon – Wahai – Kanikeh ] – Kamp27 – Waisomasa – Desa Kanikeh – Wiansela – Waihuhu – Waipuku – Puncak Bainaiya.
dikutip dari : http://www.indonesiahai.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar