Untuk mencapai pantai ora kita harus menyebrang ke Pelabuhan Amahay di
Kota Masohi Pulau Seram dari Pelabuhan Tulehu di Kabupaten Maluku Tengah dengan
menggunakan Kapal Cepat Cantika Anugerah yang memakan waktu 2 jam. Adapun biaya
yang harus dikeluarkan adalah sebesar Rp 100.000,00 untuk kelas ekonomi dan Rp
150.000,00 untuk kelas VIP.
Pantai Ora memang sangat menawarkan keindahan alam yang tiada duanya,
satu lagi bukti untuk para wisatawan diluar sana bahwa indonesia mempunyai
pantai yang indah.
Di pantai ora ini tersedia resort-resort yang mempunyai penginapan
yang mengambang di atas pantai dan berbentuk rumah panggung.
Selain itu, pemandangan alamnya juga tak kalah jika dibandingkan
dengan pantai Lanikai Oahu di Hawaii atau Pulau Maladewa. Setidaknya kita tidak
harus jauh-jauh pergi ke luar negeri karena ternyata Indonesia pun punya
keindahan serupa. Yang menjadi tugas kita adalah tetap menjaga keindahan
alamnya agar tidak pudar oleh karena tangan-tangan jahil yang tidak
bertanggungjawab. Di pantai ora ini, tumbuhan karang-karang dan hewan-hewan
lautnya masih berjumlah banyak dan masih terawat dengan baik, mungkin karena
tempat ini belum terlalu terekspos sehingga belum banyak yang datang dan
merusak.
Di pantai ora ini terdapat penginapan yang bernama Ora beach resort.
Selain Ora Beach Resort, wisatawan juga dapat menemukan suasana lain dengan
menginap di Pondok Wisata Lisar Bahari di Negeri Sawai, Kecamatan Seram Utara,
Maluku Tengah. Negeri ini bersebelahan dengan Saleman. Bisa ditempuh melalui
laut dari Saleman atau dari Jalan Trans Seram. Penginapan berlokasi di antara
permukiman penduduk yang hampir 40 persen di antaranya membangun rumah di atas
laut. Penginapan ini pun dibangun di atas laut dengan terumbu karang dan ikan
karang beraneka warna menghiasi dasar laut.
Muhammad Ali, pemilik penginapan, mengatakan, selain snorkle,
pengunjung juga bisa melintasi Sungai Salawai untuk melihat proses pembuatan
sagu, pengambilan buah kelapa, atau melihat beragam jenis burung di muara
sungai di Teluk Sulaiman.
Wisatawan juga bisa trekking melintasi hutan yang masih lestari di
balik Negeri Sawai, menuju Pusat Pendidikan dan Rehabilitasi Satwa di Dusun Masihulan,
Sawai, tempat melihat penangkaran burung kakaktua seram dan nuri seram. Jangan
lupa melihat gua, air terjun, atau menghabiskan malam di pondok, di tengah
hutan, yang sengaja dibangun oleh Ali.
Kegiatan-kegiatan ini bisa menyedot wisatawan sampai 500 orang setiap
tahun. Mayoritas turis asing dari Belanda, Amerika Serikat, dan Jepang. Bahkan,
tahun ini, sudah 20 grup turis dari sejumlah negara yang pesan tempat. Setiap
grup berjumlah sedikitnya 10 orang.
Aktivitas pariwisata di Teluk Sulaeman, persisnya di Saleman dan Sawai
ini, sebetulnya sudah dirintis sejak pertengahan 1990. Namun, saat mencapai
puncak kejayaan, industri ini meredup, bahkan mati total akibat kerusuhan
Maluku pada 1999.
SUMBER : http://yulihana-sciencetwo-duablas.blogspot.com/2011/06/surga-di-pantai-ora.html
kerenn... jempol4 gw angkat.. hii... gak kalah sama Bora-Bora beach
BalasHapus